Jumat, Oktober 24, 2025
Reportikanews
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • Nasional
  • Regional
  • Bisnis
  • Politik
  • Saba Desa
  • Pendidikan
  • Islami
  • Olahraga
  • Home
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • Nasional
  • Regional
  • Bisnis
  • Politik
  • Saba Desa
  • Pendidikan
  • Islami
  • Olahraga
No Result
View All Result
Reportikanews
No Result
View All Result
Home Bisnis

Cuaca Ekstrem Hasil Produksi Menurun, Pengrajin Gula Aren Galau

by admin
31 Desember 2022
in Bisnis, Headline, Saba Desa
0
Cuaca Ekstrem Hasil Produksi Menurun, Pengrajin Gula Aren Galau
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram

SUKABUMI, JAWA BARAT-Musim penghujan sejumlah pengrajin gula aren di Kecamatan Waluran Kabupaten Sukabumi, mengalami penurunan. Pasalnya, sadapan biang gula aren terhambat dengan cuaca penghujan, selain susah memanjat ditambah sadapan sering tercampur air hujan.

Hal tersebut diutarakan Abah Munir (58) pengrajin gula aren asal Desa / Kecamatan Waluran. Ia mengatakan selama musim penghujan di dua bulan terakhir tahun 2022. Hasil produksi bahan baku gulan aren mengalami penurunan.

“Pohon aren licin kalo musim hujan gini. makanya saya tidak setiap hari memasang alat sadapan,  paling sekarang satu minggu dua kali, itu pun kalo tidak hujan,” ujar Abah Munir, saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Minggu (25/12/22).

Abah menjelaskan, bahan baku gulan aren yang dihasilkan disetiap pohon tidak maksimal. Untuk memenuhi konsumen, gula aren yang dihasilkan di jual sedikit naik dari harga biasanya.

“Peminat gula aren asli selalu ada, apalagi buatan pengrajin seperti kami masih dengan cara tradisonal. Rasapun manis gula aren sangat berbeda dengan gula aren yang dibuat denga mesin,” jelasnya.

Abah memaparkan, di cuaca penghujan biang nira yang dikumpulkan 50 liter nira disetiap produksi. Padahal, di musim normal mencapai 100 liter biang nira.

“Saat ini produksi gula merah yang dihasilkan sedikit menurun, yang biasanya sekitar 100 liter, sekarang menurun drastis hingga 50 liter. Untuk memenuhi pesanan pelanggan juga tidak terpenuhi,” papar Abah.

Rokayah (50) istri Abah Munir, menambahkan, menurunya hasil produksi gula sangat berdampak terhadap pendapatan. Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, mengadakan hasil penjualan gula aren buatnya.

“Harga gula terpaksa sedikit dinaikan, sebelumnya Rp 25 ribu/kg sekarang bisa Rp 40 ribu/kilo atau perbonjor. Penghasilan saat ini paling bagus sekitar 100 ribu setiap harinya. Padahal sebelumnya bisa 200-300 ribu, mau bagaimana lagi paktor cuaca,” tandasnya.**

Reporter : M Bintang Rafael.
Editor.     : Rudi Samsidi.

Tags: Pengrajin Gula Aren
admin

admin

Next Post
Ridwan Kamil : Situasi Natal dan Pergantian Tahun Baru 2023 Terkendali

Ridwan Kamil : Situasi Natal dan Pergantian Tahun Baru 2023 Terkendali

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Tentang Kami / Box Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2022 Reportikanews.com - Media Independen dan Berintegritas

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • Nasional
  • Regional
  • Bisnis
  • Politik
  • Saba Desa
  • Pendidikan
  • Islami
  • Olahraga

© 2022 Reportikanews.com - Media Independen dan Berintegritas

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist