SUKABUMI, JAWA BARAT-Pelayanan rawat inap Rumah Sakit (RS) ternama berinisial K, di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, di keluhkan orang tua pasien.
Informasi yang dihimpun, keluhan mencuat dilontaarkan Khairul Syah (45) orang tua pasien a/n Zahra Hairita (10), asal warga Jalan Sriwidari, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi. Pasien masuk rawat inap pada Senin (12/12/22) hingga (14/12/22), akibat gejala demam tifoid/tipes.
“Anak saya dirawat inap akibat demam tinggi dan sudah beberapa kali ditanggani rumah ini, dengan menggunakan pembayaran biasa (tunai). Karena sudah jadi pilihan kami, dengan tim dokter spesialis anak cocok,” kata Khairul Syah, kepala awak media, Sabtu (07/01/23).
Khairul menjelaskan, pelayanan sebelum-sebelumnya dinilai sangat memuaskan dan hampir semua tindakan standar oprasionl (SOP) yang berlaku. Akan tetapi, pelayanan pada rawat inap kali ini, dinilai ada tindakan yang diduga tidak sesuai SOP yang telah diatur Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
“Sebetulnya, ada beberapa point tindakan dan pelayanan yang sudah saya pertanyakan. Pertama, cairan infus terkesan dibiarkan abis dengan kondisi selang infus masih ditangan, kedua perawat jaga, khusus malam hari, terkesan tidak cekatan dalam meberikan permintaan keluarga pasien, contoh simpel minta sendok, hingga yang saya nilai simple, saya harus menunggu hampir satu untuk satu buah sendok,” cetusnya.
Persoalan keluhan yang disampaikan, bagian dari kritik membangun untuk lebih mengevaluasi lebih lanjut kedepenya. Akan tetapi, Khairul marasa masih kurang paham dari penjelasan yang disampaikan wakil bidang kamar dan dua wanita di bidang keuangan.
“Alhamdulilah, kewajiban yang harus dibayarkan sudah saya selesaikan. Menurut saya imbang ketika ada keluhan dari keluarga pasien atau masyarakat lainnya, harus cekatan dan cepat tanggap. Untuk keluhan saya pribadi, dalam waktu dekat ini, akan melayang surat tertulis kepada Pimpinan / Direktur rumah sakit, tentu disertai bukti-bukti yang saya pertanyakan, selorohnya.
Sementara itu, ketika dua wanita yang mengaku sebagi bidang keungan Rumah Sakit K, enggan untuk ditulis identitas maupun steatmen yang sudah dipaparkan dan dijadikan konsumsi publik.**
Reporter : R Wahyudi.
Editor. : Rudi Samsidi.