REPORTIKANEWS.COM-Sejumlah Petani di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, menjerit dengan kondisi kelangkaan pupuk jenis Urea dan NPK di pasaran.
Dilansir dari tatarsukabumi.id, kelangkaan pupuk jenis tersebut terkesan menjadi barang langka, mengakibatkan harga pupuk dinilai para petani melambung cukup tinggi.
Kepala Bidang Sarana Pertanian pada Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Deni Ruslan, mangatkan bahwa alokasi pupuk bersubsidi tahun 2023 untuk Kabupaten Sukabumi lebih sedikit dibandingkan kebutuhan petani.
“Alokasi pupuk Urea bersubsidi hanya 48 % dari kebutuhan petani dan alokasi pupuk NPK bersubsidi hanya 28 % dari kebutuhan petani,” kata Deni Ruslan.
Deni tidak menyangkal dengan informasi kelangkaan pupuk bersubsidi di tengah petani di Kabupaten Sukabumi.
“Keluhan petani yang kesulitan mendapat pupuk disebabkan alokasi pupuk bersubsidi yang memang lebih kecil dibandingkan permintaan / kebutuhan petani. Hal ini berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Selain itu, hanya ada dua jenis pupuk yang disubsidi saat ini yaitu Urea dan NPK,” paparnya.
“Selain jenisnya yang dibatasi, peruntukan komoditas-nya juga dibatasi, yaitu hanya untuk 9 komoditas padi, jagung, kedelai, bawang putih, bawang merah, cabai, kopi, kakao dan tebu” tandasnya.**
Editor : Rudi Samsidi.






















