REPORTIKANEWS.COM-Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sukabumi, H. Unang Sudarma, bersilaturahmi dengan pihak MDTA IT Hayatul Mushlihin di Jl. Pemandian Cigunung, Kampung Cijambe, RT 09/04, Desa Sukaresmi, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.
Dalam kunjungan Ketua Baznas Kabupaten Sukabumi disambut langsing Ketua Yayasan Agus Ramdhan, Kepala Sekolah Neneng Suminar dan Jajaran.
Ketua Baznas Dr. H.Unang Sudarma mengatakan, MDTA IT Hayatul Mushlihin ini adalah lembaga pendidikan agama madrasah non formal yang sudah menerapkan pembelajaran berbasis tekhnologi yang mana ini adalah satu langkah maju untuk pendidikan bagi anak-anak.
“Kami tentunya mengapresiasi MDTA IT Hayatul Mushlihin, ada hal yang menarik dari madrasah ini, yaitu sekolah non formal tetapi sudah berbasis tekonologi dalam penyajian informasi baik kepada orang tua maupun kepada para santriawan dan santriawatinya,” kata H. Unang Sudarma, (15/8/23).
H. Unang menilai, apa yang sudah di terapkan MDTA IT Hayatul Mushlihin, Itu langkah unyuntuk maju bagi pendidikan kita, dimana anak belajar agama diiringi juga oleh teknologi.
“Hal lain yang menarik dari MDTA IT Hayatul Mushlihin, ialah memiliki moto “sekolah di kampung wawasan dunia” intinya apa? kita di zaman sekarang harus melek teknologi sesuai dengan perkembangan zaman,” jelasnya.
Selain mengapresiasi metode penerapan sistem pembelajaran berbasis teknologi, H. Unang juga merasa bangga dengan kemandirian yang dimiliki MDTA IT Hayatul Mushlihin.
“Saya kagum dan merasa bangga madrasah disini terdapat program dengan istilah rereongan uang 500 rupiah bisa membangun madrasahnya mulai dari sarana dan pra sarana, seperti meja dan kursi. Memang belum semuanya baru satu kelas tetapi memperlihatkan progres positif bagi kemajuan umat,” kata Ketua Baznas Kabupaten Sukabumi.
H. Unang bertahap, semua tidak bisa langung sekaligus, karena ini menggunakan dana masyarakat atau dana dari siswa, tetapi itu sangat luar biasa dan patut didorong oleh semua pihak
“Saya berharap, dengan kemandirian yang dilakukan oleh MDTA IT Hayatul Mushlihin, bisa mampu bersaing dengan sekolah atau madrasah yang sudah masuk kategori formal,” tandas H. Unang.
Editor : Rudi Samsidi.