REPORTIKANEWS.COM-Video kegeraman sejumlah warga calon keluarga penerima manfaat (KPM) program bantuan rumah tidak layak huni (Rutilahu) di Desa Kertamukti, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, mencuat. Pasalnya, diduga oknum kepala desa meminta sejumlah uang kepada warga dengan dalih uang muka (DP) untuk mendapatkan program tersebut.
Informasi yang dihimpun, ada sekitar 20 penerima manfaat yang mendapatkan program pembangunan Rutilahu di desa tersebut. Adapun nominal uang yang diduga diminta sebesar Rp500 ribu/penerima manfaat.
Adapun cuitan dalam video yang mencuat dilontarkan seorang warga berinisial R mengatakan dalam bahas sunda, “Lamun hayang we di pulangkeun acis ya alhamdulillah soalnyakan dimana oge, aturan dari mana pemerintah desa meminta uang bantuannp program kepada warga, untuk kepentingan pemerintahan desa,” selorohnya.
Cuitan lain di lontarkan warga penerima manfaat berinisial U, menuturkan dirinya diminta uang DP sebesar Rp500 ribu, atas dasar agar atau untuk bisa mendapatkan bantuan rutilahu,” katanya.
Menanggapi viralnya video permasalahan dugaan pemungutan uang untuk DP program Rutilahu tersebut, Kepala Desa Kertamukti Dede Kusnadi mengelak adanya permintaan uang untuk program tersebut.
“Sebenarnya itu bukan diminta uang. Waktu itu kebetulan kita ada program rutilahu tahun 2023. Pada hal kita sudah melakukan pertemuan dengan warga. Saya menyampaikan kepada para kadus tolonglah carikan anggaran yang sifatnya mungkin mau pinjamkan. mau apa silahkan itu untuk operasional,” kata Dede Kusnadi saat diwawancara oleh awak media, Rabu (11/10/23).
Selain itu Kades menjelaskan, terkait proposal pengajuan tersebut tidak ada pungutan biaya dan itu disampaikan kepada warga saat mengadakan pertemuan dengan orang memberikan program Rutilahu.
”Kalau pembuatan proposal itu tidak usah bayar, cuma kan kita mengadakan pertemuan dengan pemberi program itu. Jadi sebenarnya bukan berarti di pungut Rp500 ribu, bahwasanya kita tidak meminta uang sebesar 500 ribu kepada calon penerima bantuan Rutilahu,” jelasnya.
Karena semenjak dirinya menjabat, lanjut kata dia, tidak pernah bersamalah hanya saja ditahun 2023 di bulan April dirinya sudah mengajukan Rutilahu hingga saat ini belum ada perkembangan.
” Saya mengajukan Rutilahu karena ada yang menawarkan program Rutilahu dan sampai saat ini belum ada. Ya mungkin kita juga bisa saja kena tipu, karena kita juga belum membayar kepada si pemberi program itu, hanya pertemuan-pertemuan biasa saja,” jelasnya.
Reporter : Karimullah.
Editor : Rudi Samsidi.