REPORTIKANEWS.com – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sukabumi gencarkan berbagai strategi guna tingkatkan kunjungan wisatawan ke wilayah Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGp).
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Luki Mufti usai menjadi narasumber dalam bimbingan teknis Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara Melalui Promosi Desa Wisata.
Guna mendukung pemasaran destinasi wisata di Indonesia sebagai upaya meningkatkan jumlah perjalanan wisatawan nusantara, yang digelar Kementerian Pariwisata RI di Hotel Augusta, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu.
Luki Mufti mengatakan bahwa bencana merupakan bagian dari ketetapan Tuhan. Namun, dampaknya terhadap sektor pariwisata tidak bisa dianggap remeh.
“Bencana sangat memukul sektor pariwisata, terutama dari sisi jumlah kunjungan. Para pengelola harus segera melakukan pemulihan, baik melalui perbaikan sarana dan prasarana yang terdampak, maupun lewat kampanye tentang keamanan destinasi wisata,” ujar Luki.
Luki mencontohkan, beberapa waktu lalu, jalan menuju kawasan wisata terlihat merah di Google Maps akibat akses yang terhambat. Hal ini, kata Luki, memicu kekhawatiran wisatawan untuk datang. Karena itu, pihaknya mendorong agar informasi di lapangan segera dikonfirmasi dan dikampanyekan bahwa jalur menuju destinasi wisata di Sukabumi aman dilalui.
Tidak hanya mengandalkan kampanye konvensional, kata Luki upaya Dispar Kabupaten Sukabumi kini memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk memperluas jangkauan promosi, terutama menyasar generasi muda.
“Sekarang zamannya digital. Anak-anak Gen Z lebih tertarik dengan konten di media sosial. Itu lebih efektif, cepat, murah, dan bisa menjangkau lebih luas,” tutur Luki.
Upaya promosi juga dilakukan melalui partisipasi dalam berbagai lomba dan pameran, serta mengoptimalkan peran duta wisata yang dimiliki. Bahkan, Dispar turut berkolaborasi dengan sejumlah content creator dan akun-akun media sosial yang fokus di sektor pariwisata.
“Memang ada beberapa influencer nasional yang sempat kami libatkan, tapi karena keterbatasan anggaran, kolaborasi tersebut belum bisa maksimal,” tandasnya.*ADV



















