REPORTIKANEWS.COM – Puluhan warga yang tergabung dalam Ikatan Pemuda Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, melakukan aksi protes dan audensi di Kantor Desa, Sabtu (24/05/2025).
Informasi yang dihimpun, Puluhan massa berkumpul di Aula Desa Sukamulya, Sebagian lainnya menunggu di halaman luar kantor desa, di bawah pengawasan Babinsa dan Bhabinkamtibmas Polsek Cikembar Resort Polres Sukabumi.
Iwa Kartiwa perwakilan aksi menjelaskan aksi audensi dilakukan atas dasar kepedulian terhadap semangat mendorong transparansi, keadilan, serta pengelolaan desa yang akuntabel berpihak kepada seluruh masyarakat.
“Aksi kami ini merupakan bentuk keprihatinan dan kecintaan warga terhadap kemajuan desa, Kami berharap melalui audiensi ini menjadi titik awal perubahan menuju tata kelola desa yang lebih baik, adil, dan berpihak pada rakyat,” ujar Iwa, yang nengaku perwakilan warga Kampung Cipetir RW01.
Iwa menuturkan, Secara garis besar dalam audensi warga menyampaikan beberapa tuntutan yang menjadi krusial. Tuntuntan pertama terkait rekrutmen tentang ketenaga kerja khususnya di desa Sukamulya, harus transparan untuk menhindari asumsi warga adanya dugaan pemainan dan gratifikasi.
“Tuntutan selanjutnya kita menuntut pemerintah desa untuk membuka seluasnya semua perusahaan perusahaan yang diduga adanya kontrubisi pendapatan dari kerjasama untuk desa dari perusahaan perusahaan yang berada di wilayah pemerintahan desa sukamulya,” tegasnya.
Iwa menekankan, semua data hasil kerjasama yang dikelola desa dengan perusahan masuk ke kas dalam pendapatan anggaran desa. Sehingga dalam pengelolan dan penggunaannya bisa akuntebel, transparan dan penggunaanya untuk kepentingan kemajuan masyarakat Desa Sukamulya.
“Tuntutan yang warga soroti, jaminan kesehatan atau BPJS Ketenagakerjaan bagi linmas dan RT-RW yang sempat bejalan dan dihentikan secara sepihak oleh pihak BPJS, dengan alasan tidak dibayarkan dan sampai saat ini jadi pertanyakan kami,” cetusnya.
Tuntutan selanjutnya, warga menyoroti dan mempertanyakan terkait realisasi pembangunan GOR Desa Sukamulya yang menelan anggaran ratusan juta ini, dinilai tidak tranpran dari sisi penyerapan anggaranya, yang paling miris menyisihkan persoalan dimana beberapa pekerja bangunan GOR sampai detik ini belum dibayar seutuhnya,” tegasnya.*
Reporter : Karimullah.



















