REPORTIKANEWS.COM – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengutarakan kekesalannya atas kinerja birokrasi pemerintahan mulai tingkat rukun tetangga (RT), Desa, Dinas terkait. Kekesalan dipicu kabar wafatnya seorang balita bernama Raya (3), Warga Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, (22/7/2025) lalu.
Kabar duka yang dialami anak balita “Raya” menghembuskan napas terakhir akibat penyakit cacingan yang sangat memprihatinkan.
Dalam durasi video yang disampaikan Gubernur KDM mengungkapkan kekesalanya, KDM menilai birokrasi di tingkat Desa sampai RT gagal hadir dalam persoalan keprihatinan dan kesulitan warganya.
BACA JUGA : https://reportikanews.com/2025/05/29/dedi-mulyadi-catat-rekor-kepuasan-publik-tertinggi-di-pulau-jawa/
“Hari ini kita punya derita. Seorang anak berumur tiga tahun dari Kabupaten Sukabumi, ibunya ODGJ, bapaknya TBC. Anak itu (raya) tiap hari di kolong rumah panggung. Ia meninggal di rumah sakit dalam keadaan seluruh cacing keluar dari mulut dan hidungnya,” ucap KDM, Selasa (20/8/2025).
KDM menilai perangkat birokrasi terlalu sibuk dengan urusan anggaran dan formalitas, tetapi lalai pada kemanusiaan.
“Betapa kita gagap dan lalai. Perangkat birokrasi yang tersusun sampai tingkat RT ternyata tidak bisa membangun nalar dan rasa kemanusiaan,” jelas KDM.
Sebagai bentuk sanksi, Gubernur Jabar menunda pencairan bantuan desa untuk Desa Cianaga. “Karena desanya tidak mampu mengurus warganya, saya tunda bantuan desanya,” tegas Dedi.*
Editor : Rudi Samsidi.