REPORTIKANEWS.COM – Dualisme di tubuh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) kembali ramai jadi perbincangan dan sorotan pemuda masyarakat Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Dimana dualisme versi DPP Riyano Panjaitandan dan versi DPP Ali Hanafiah, keduanya saling mengklaim memiliki legalitas.
Menurut informasi yang dihimpun, muncul statement yang kabarnya disampaikan Yandra Utama Santosa Ketua DPD KNPI Kabupaten Sukabumi yang lahir dari versi Riyano Panjaitan, Yang mana statement Yandra mengklaim kepemimpinan dirinya sebagai Ketua DPD hasil Musda dan SK diberikan DPD KNPI Jawa Barat di bawah naungan Ridwansyah Yusup.
Narasi steatment tersebut mendapat sorotan dari Paiman Tamin Ketua Presidium Aliansi Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (Amaki), menurut padangan objektiv Paiman apa yang dilontarkan seorang Bung Yandra dinilai sebuah kekonyolan dan ketidak pahaman akan organisasi.
“Menurut pandangan saya, statement yang disampaikan Yandra sebuah kekonyolan, di anggap yandra sedang berkelakar dengan menyebutkan tidak adanya dualisme di tubuh KNPI DPD Kabupaten Sukabumi, Bahkan sampai menyebutkan posisi nama Ketua Kretaker DPD KNPI Jabar dari versi DPP Dr. Ali Hanafiah,” cetus Paiman, kepada media, Kamis (21/8/2025).
Paiman mengaku miris disaat membaca narasi berita yang disampaikan Yandra Utama yang mana sangat disayangkan dengan apa yang disampaikan dimedia.
“Menurut saya, ini menujukan ketidak tahuan akan organisasi, ini bukan kekonyolan lagi melainkan sebuah kebodohan yang mana bersangkutan mengatakan, tidak ada dualisme di kepengurusan KNPI Sukabumi. Namun secara tidak sadar mengakui adanya karetaker di kubu yang berbeda, ini padangan nampak kebodohan dari orang yang mengklaim sebagai Ketua pemenang hasil Musda versi Riyano Panjaitan,” paparnya.
Paiman menambahkan apa yang di sampaikan Yandra jelas sekali, mengklaim tidak adanya dualisme kepengurusan KNPI. Akan tetapi dia mengatakan ada kubu orang lain.
“Saya jadi bingung yang mana namanya dualisme itu tidak hanya pada satu badan saja, dari kubu berbeda namun dengan bendera nama atribut yang sama itu sudah dualisme, kayanya perlu belajar lagi itu kita punya sodara kasian saya,” selorohnya.
Sehingga Paiman pun menganggap ketidak layakan dari sosok Yandra jika mengaku sebagai Ketua terpilih hasil Musda KNPI versi Riyano Panjaitan. Karena dengan menyebut ataupun menyinggung keberadaan versi lain di daerahnya, sama halnya pengakuan itu adanya dualisme.
“Dan ada lagi kekonyolan yang menurut saya lucu, bersangkutan mengatakan tidak merasa mendapatkan SK dari Ketua Karetaker KNPI Jabar versi Rohmat Hidayat, Ya jelas orang dia beda versi masa iya mendapatkan dari dua versi berbeda,” bebernya.
Ditempat lain, Rohmat Hidayat Ketua Karetaker DPD KNPI Jabar versi Dr. Ali Hanafiah yang secara tidak langsung namanya disebut dan disinggung oleh narasi Yandra Santosa Utama. Rohmat menanggapi santai apa yang di katakan yandra di media.
“Menurut saya sah sah saja apa yang disampaikan yang bersangkutan, karena semua orang memiliki hak untuk bebas berpendapat di muka umum, sehingga tidak ada yang salah. Namun berkelakar dirinya berterimakasih terhadap saudara yandra dengan menyebutkan namanya di statemen yang dimuat di berita, sehingga hari ini masyarakat Kabupaten Sukabumi tahu bahwa saya ada,” tandasnya.
Reporter : Karimullah.
Editor : Rudi Samsidi.



















