Jumat, Oktober 24, 2025
Reportikanews
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • Nasional
  • Regional
  • Bisnis
  • Politik
  • Saba Desa
  • Pendidikan
  • Islami
  • Olahraga
  • Home
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • Nasional
  • Regional
  • Bisnis
  • Politik
  • Saba Desa
  • Pendidikan
  • Islami
  • Olahraga
No Result
View All Result
Reportikanews
No Result
View All Result
Home Bisnis

Pupuk Indonesia Siap Penuhi Kebutuhan Pupuk Domestik 2023

by admin
26 November 2022
in Bisnis
0
Pupuk Indonesia Siap Penuhi Kebutuhan Pupuk Domestik 2023
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram

REPORTIKANEWS.COM – PT Pupuk Indonesia (Persero) mengaku siap memenuhi alokasi dari pemerintah terkait dengan pemenuhan kebutuhan pupuk domestik.

SVP Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia Wijaya Laksana mengatakan alokasi pupuk tahun depan dari pemerintah akan dikeluarkan dalam waktu dekat. Kemungkinan alokasi tersebut akan dikeluarkan pada Desember 2022.

“Alokasi pupuk domestik tahun depan kemungkinan akan dikeluarkan dalam waktu dekat,” ujar Wijaya kepada Bisnis, Kamis (24/11/2022).

Pupuk Tahun lalu, perseroan berhasil merealisasikan 9,1 juta ton kebutuhan domestik pupuk bersubsidi untuk jenis urea, NPK, ZA, SP 36, dan organik. Perusahaan, kata Wijaya, memprioritaskan 75-80 persen dari produksi tahunannya untuk kebutuhan domestik.

Total, jelas Wijaya, Pupuk Indonesia memiliki kapasitas produksi sekitar 13,7 juta ton per tahun dengan realisasi 12,3 juta ton per tahun.

Pada perkembangan lain, Rusia dan China dikabarkan bakal menyetop moratorium ekspor pupuk pasca Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang diselenggarakan di Bali pada pertengahan November 2022.

“Sesuai dengan pertemuan KTT G20 kemarin, moratorium ekspor pupuk akan dibuka,” kata Wijaya.

Dibukanya moratorium ekspor dari Rusia dan China tersebut menjadi angin segar bagi Indonesia, khususnya untuk mengamankan pasokan pupuk phospate. Perlu diketahui, Indonesia sangat bergantung kepada pupuk phospate yang merupakan bagian dari pupuk majemuk atau NPK.

Selain phospate, pupuk majemuk meliputi urea, kalium (potasium). Untuk jenis urea, pasokannya dapat dipenuhi dari dalam negeri.

Sementara itu, untuk jenis phospate Indonesia dikatakan belum memproduksi dalam jumlah yang signifikan dan bergantung kepada pemasok besar seperti China dan negara di Timur Tengah, salah satunya Yordania. Masalahnya, moratorium ekspor pupuk yang dilakukan China sejak tahun lalu mengurangi pasokan pupuk dunia sebesar 20 persen.

Malium atau potasium pun 30 persen kebutuhan global dipasok dari Rusia dan Belarusia.

“Sehingga harga pupuk jenis phospate dan kalium 4 kali lipat harga normalnya,” kata Wijaya.

Harga normal dari pupuk NPK berkisar US$400 per ton. Namun, pada awal 2022 harga pupuk tersebut melonjak hingga US$1.200 per ton. Di Tanah Air, sambung Wijaya, dampaknya adalah tingginya harga pupuk non subsidi yang dialami oleh semua produsen pupuk. Untuk pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia memberlakukan harga 10 persen dari nilai normal.

Sumber: Bisnis.com

Tags: bisniseksporpupuk indonesia
admin

admin

Next Post
Update Ranking BWF: Gregoria Mariska Naik Peringkat, Kini ke-17 Dunia

Update Ranking BWF: Gregoria Mariska Naik Peringkat, Kini ke-17 Dunia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Tentang Kami / Box Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2022 Reportikanews.com - Media Independen dan Berintegritas

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • Nasional
  • Regional
  • Bisnis
  • Politik
  • Saba Desa
  • Pendidikan
  • Islami
  • Olahraga

© 2022 Reportikanews.com - Media Independen dan Berintegritas

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist