SUKABUMI, Reportikanews.com – Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sagaranten angkat bicara, terkait viralnya dugaan buruknya pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sagaranten, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, yang dinilai oleh masyarakat sangat buruk.
Sebelumnya, ungkapan kekecewaan salah satu warga Sukabumi mengutip unggahan di media sosial dengan menyebut “Gak rekomen !!! Pelayanan buruk tidak cepat tanggap.
Saat dikonfirmasi mengenai hal itu, Dirut RSUD Sagaranten Dr. Hikmat Gumelar mengungkapkan, Pasien masuk UGD pada hari Jum’at dengan kondisi Stridor. Oleh dokter jaga UGD ditindak dan langsung diperiksa melalui pemberian Oxygen.
“Iya pak.. ceritanya Pasien masuk ugd jumat sore dengan keadaan penurunan kesadaran (stridor) oleh dokter jaga udg diperiksa dan diberi tindakan pemberian oxigen, pembebasan jalan nafas , dokter mendiagnosa ke arah stroke,” tuturnya saat dikonfirmasi melalui telepon, Minggu (24/3/24).
Ia menyebut, dikarenakan RSUD Sagaranten belum mempunyai dokter Nerologi dan ruangan ICU maka pasien disarankan ubtuk dirujuk ke Rumah Sakit lain.
“Karena di sagaranten belum punya dokter nerologi dan ruangan icu, maka pasien disarankan untuk di rujuk Ke RS lain,” jelasnya.
Untuk mempercepat proses rujukan, lanjut kata dia, agar cepat diproses dengan RS yang akan dituju maka perawat menanyakan kepada keluarga Pasien dengan memakai BPJS atau tidaknya. Selain itu, dan kebetulan ambulan di RSUD Sagaranten hanya satu unit dengan posisi ambulan tersebut sedang merujuk pasien lain yang belum tiba di RSUD Sagaranten.
“Supaya cepat nyambung dengan rumah sakit yang akan dituju maka perawat mananyakan ke keluarga pasien, pake bpjs atau tidak nya,” paparnya.
“Dan kebetulan ambulan RS sedang merujuk pasien lain belum pulang, jadi dari lada menunggu, kebetulan ada ambulan desa yg sedang mengantar pasien ke ugd, pasien dirujuk pake mobil siaga desa ke kota. Mungkin keluarga pasien merasa kurang puas dengan pasilitas rsud sagaranten,” pungkasnya.
Reporter : Juli
Editor. : Rudi Samsidi