SUKABUMI, reportikanews.com || Siswi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN 1) Cisaat, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat meninggal dunia saat mengikuti tes calon Paskibraka, Jum’at (19/4/2024).
Berdasarkan informasi sebelum rangkaian tahapan test calon Paskibraka sekitar pukul 09.00 dinyatakan tidak ada. Saat dikonfirmasi Kepala Kesbangpol Tri Romadhono, rangkaian kegiatan tersebut bertahap yaitu sejak bulan Febuari sudah dilaksanakan olehnya untuk melatih calon Paskibraka.
“Jadi ini rangkaiannya itu tahapan dari awal dari bulan sebelum puasa, kita laksanakan, dan dari hari Rabu kemarin sampai besok itu rencana itu rangkaian tahapan seleksi jadi makin mengkerucut, jadi hari rabu almarhumah itu masih mengikuti kegiatan, sehat, kesehatannya itu bagus,” kata dia, Jum’at (19/4).
Kemudian setelah itu rangkaiannya test parade, sistem gugur itu juga mengacu pada SOP yang sudah di tentukan oleh BPIP pusat. Penyelenggaraan pun berlokasi di BPIP pusat paskibra itu ada yang ke Kesbangpol.
“Ada yang di kabupaten dan kota Sukabumi, untuk Kabupaten Sukabumi sudah sejak tahun kemarin sudah di kesbangpol, adapun almarhumah hasil test kesehatan awal bagus, dan dinyatakan lolos, tinggi badan bagus, postur bagus, kemudian mengikuti tahap kedua hari kamis kemarin yaitu parade sifatnya baris-berbaris bagaimana sikap nya si anak bagus, dinilai oleh panitia, kemudian lolos, lari ke test ke samaptaan tadi pagi,” paparnya.
Adapun diawali dengan sarapan seperti biasa SOP dan dilanjutkan sarapan dibariskan dari GOR yang kemudian menuju lapang Cangehgar untuk pelaksanaan test kesamaptaan yang bersangkutan nomor dada 066.
“Almarhum itu yang disematkan waktu pembuaan test waktu CAT seminggu sebelumnya, jadi yang yang bersangkutan itu telah melewati beberapa kali tahap, itu yang minggu sebelumnya dilaksanakan test wawasan kebangsaan bela negara pendidikan pancasila, sistemnya CAT test lewat handpone anak oleh BPIP pusat kita tidak ikut didalamnya jadi yang menentukan dari pusat melalui CAT ASN itu beliau lolos,” jelasnya.
Almarhumah merupakan siswi SMA negeri 4 Cisaat gunung guruh, adapun kronologisnya yaitu, sebelumnya lari test samapta juga di cek kesehatan lagi, sebelum latihan palai detak jantung dan segala macam, bagaimana keluhannya tidak ada, dan larilah beserta peserta yang lain setelah 12 menit yang bersangkutan sepertinya keluhan itu tidak di sampaikan ke panitia.
“Mungkin ada keinginan untuk terus ikut mungkin kelelahan atau bagaimana, kemudian pingsan kemudian kejang kejang terus ditangani medis kan kita selalu didampingi medis ya, dalam tahapan tahapan itu, terus ke rumah sakit dan innalilahi wainnalillahi kita turut duka cita, ini baru pengalaman pertama ya mohon untuk teman teman bisa memahami kondisinya san sekarang orang tua ada di rumah sakit Palabuhanratu,” tukasnya.
Reporter : Juli
Editor : Rudi Samsidi.