SUKABUMI, reportikanews.com-Menyoal salah satu supermarket di Palabuhanratu, Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) Pandawa Lima, gelar audensi ke DPRD Kabupaten Sukabumi, Kamis (24/10/24) kemarin.
Informasi yang dihimpun, situasi audensi yang digelar LPKSM Pandawa Lima dalam menyoroti persoalan yang dinilai krusial di salah satu supermarket di Palabuhanratu, langsung ditengahi Komisi II DPRD Kabupaten Sukabumi dan sempat memanas.
Pasalnya, anggota Komisi II, Taopik Guntur sempat mengeluakan nada suara cukup keras yang diarahkan kepada rombongan dari pihak supermarket. Kabarnya legislatif besutan partai Gerindra ini tak terima saat ada lontaran kalimat yang seolah merendahkan marwah lembaganya.
T Agus, salah seorang anggota audensi dari LPKSM Pandawa Lima mengatakan, audensi yang dilakukan bentuk aspirasi sebagai lembaga masyarakat. Dalam audisi ada sejumlah sorotan yang disampaikan, mulai dari soal amdal lalin, pengelolaan limbah, tata ruang hingga CSR, audensi ikut melibatkan Dishub, Disdagin, DLH, dan Satpol PP.
“Tadi kami sedang berlangsung audensi, membahas soal amdal lalin, pengelolaan limbah, tata ruang dan CSR dengan salah satu supermarket di Palabuhanratu yang disoal LPKSM. Serta ada informasi ada salah satu produk yang expired di supermarket tersebut. Awalnya audensi berjalan dengan lancar, akan tetapi ditengah pembahasan, ada lontaran yang tidak elok yang disampaikan salah seorang dari rombongan supermarket, mengucapkan kalimat yang diduga menyinggung anggota DPRD,” kata T Agus, kepada media di Gedung DPRD, Komplek Perkantoran Jajaway, Palabuhanratu.
Lanjut Agus sontak suasana audensi berubah, Pasalnya, ada kalimat, yang menurutnya itu diarahkan ke Ketua Komisi II, Hamzah Gurnita.
“Kalau tidak salah ada kalimat, katanya jangankan DPRD, kementrian juga mereka hadapi. Kemudian mematik Pak Taopik Guntur sebagai anggota DPRD, sepertinya merasa tidak enak dan mulai mengeluarkan nada keras dan lantang,” beber Agus.
“Kami dari LPKSM justru salut dan mengapresiasi atas sikap beliau, kami butuh sosok anggota DPRD yang lugas dan keras. Kami mendukung, agar apa yang kami laporkan segera mendapat perhatian dan disikapi,” tegas Agus.
Tontaran kemarahan Taopik Guntur meledak ditengah pembahasan audensi bersama LPKSM Pandawa Lima, terekam dalamnsebuah rekaman video. Dimana terdengar politisi besutan Partai Gerindra itu menyinggung soal investor.
“Ya, Sukabumi butuh investor, tapi investor yang betul-betul taat dengan aturan yang mana telah dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Saya enggak mau denger lagi itu bahasa bahasa tadi, kayak menantang-nantang begitu, mau cari bekingan apa?,” kata Taopik.
Topik menegaskan, bicara aturan yang berlaku untuk semua investor atau perusahaan yang berada di Sukabumi, terbukti tidak patuh dan tidak mengindahkan aturan, apalagi tak berizin, sanksi bongkar yang ditegakkan.
“Enggak ada urusan, kita bicara aturan hari ini. Itu bongkar satu per satu kelengkapan izin, dengan Satpol PP sama-sama ke lapangan. Yang jelas kita bicara lurus kaitan dengan perusahan tersebut. Ketika kesalahan terjadi, saya berpikir kesalahan satu atau dua kali bisa dimaafkan, tapi kalau sudah berulang-ulang dan saya mendengar dari Pandawa Lima ini sudah sering, intinya yang harus mereka lakukan seperti apa, tapi itu terjadi lagi berulang-ulang,” jelasnya.
Taopik menegaskan, pihaknya tidak akan menoleransi perusahaan perusahaan atau investor yang ngeyel dan seolah tidak taat dengan aturan yang berlaku di Kabupaten Sukabumi.
“Kita ini dasarnya mendapat aduan ya, kemudian kita sikapi, namun ketika ada investor atau perusahaan ngeyel, tidak patuh pada aturan, apalagi cenderung berbelit-belit, kita harus tegas. Kita ingin Sukabumi ini dihargai oleh investor,” cetus Taopik.
Disinggung ada temuan soal makanan kadaluarsa yang tidak layak dikonsumsi, Taopik membenarkan dan akan disikapi lebih lanjut bersama instansi terkait. Kemudian amdal lalin, tata kelola limbah, tata ruang, dan CSR.
“Kita ingin semua perusahaan patuh, apalagi kita ini sekarang ada Perda Nomor 5 Tahun 2023 tentang TJKSBL, kaitan dengan pengaturan CSR, ingin semua perusahan patuh tidak asal-asalan. Kita perlu investor yang taat pada aturan di Sukabumi, bukan seolah-olah dia busungkan dada, di belakang layarnya siapa dan kita tidak perduli siapa di balik layar perusahaan-perusahaan nakal, kita komitmen sikat semua kalo terbukti tidak patuh aturan,” tandasnya.**
Editor : Rudi Samsidi.