REPORTIKANEWS.com – Satu bulan menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha atau Lebaran Qurban 1446 Hijriah/2025 Masehi, dirasakan sejumlah pedagang hewan kurban di Kota dan Kabupaten Sukabumi sepi pembeli. Penyebabnya, cuaca yang kurang mendukung membuat peminat hewan qurban jarang yang datang.
Cuaca berpangaruh besar terhadap minat masyarakat dalam membeli hewan kurban. Oleh sebab itu penjualan hewan kurban diotletnya masih mengalami sepi pembeli.
“Walaupu bagaimana pun kondisi cuaca saat ini, kami berharap tidak terlalu berdampak besar terhadap tingkat minat masyarakat dalam pembelian hewan kurban,” kata salah seorang pedagang hewan kurban di Kecamatan Warungkiara, Rohmat Hidayat, Owner Hewan Qurban Anak Zagal Farm (Azag) PD. Axsel Quirin Jaya, saat ditemui di otletnya di Jl Raya Nasional III Depan Pasar Cigombong Warungkiara Kab. Sukabumi, Sabtu (17/5/2025).
Menurut dia, saat ini hampir sebagian besar para pedagang hewan kurban sangat merasakan penurunan penjualan hewanya. Untuk mensiasati peningkatan penjualan, Rohmat tidak terpaku penjualan dioutlet penjualan hewan kurbanya, ia gencar melakukan marketing secara online (media sosial).
“Sebetulnya sich kami sebagai pedagang hewan kurban menginginkan penjualan lebih meningkat dari tahun sebelumnya, untuk mensiasati penjualan hewan qurban dioutlet, saya mencoba dengan memanfaatkan media sosial, alhamdulilah ada juga yang pesan untuk persiapan di hari H Idul Adha nanti,” bebernya.
Namun demikian, ia mengaku optimis sampai memasuki H-1 lebaran Idul adha 1446 Hijriah stok sapi di outletnya bisa terjual sampai 80 hingga 90 persen.
“Oleh karena itu untuk mempercepat penjualan hewan kurban, selain marketing di media sosial, kami berusaha menghubungi kembali pelanggan lama yang biasa membeli hewan kurban di outlet kami, ” katanya.
Ketika ditanya konsumen hewan kurban, kata dia, hampir sebagian besar warga Kota dan Kabupaten Sukabumi. Para konsumen biasanya mulai ada tanda-tanda peningkatan berdatangan keoutlet memasuki H-5 hingga H-1 lebaran Idul Adha.
“Guna mengantisipasi kemungkinan memasuki H-7 lebaran idul adha permintaan terus mengalami peningkatan, kami pun telah mempersiapkan stok sapi dikandang (otlet) yang mencukupi sesuai permintaan konsumen, ” ungkapnya.
Mengenai kesehatan hewan kurbanya, Rohmat menjamin kesehatan hewan kurban dijamin terbebas penyakit menular membahayakan. Pasalnya hewan qurban dioutletnya dipastikan sudah lolos hasil pemeriksaan kesehatan.
“Dengan artian hewan kurban yang dijual dioutletnya sudah terbebas dari penyakit menular membahayakan, Untuk itu calon konsumen yang akan membeli hewan kurban khususnya di outletnya dijamin mengenai kesehatan hewan nya, untuk lebih lanjut bisa datang keotlet hewan qurban Azag PD. Axsel Quirin Jaya, Depan Pasar Cigombong Warungkiara atau bisa menghubungi di nomor WhatsApp 0857-7052-4155,” tandasnya.
Hal senada disampaikan A Yopi Owner PD Sejahtera penjual hawan qurban, kambing dan sapi di Jalan Pelda II Sindangsari Kecamatan Lembursitu, Ia engatakan, setiap tahunnya otletnya menyediakan puluhan ekor hawan kurban untuk dijual.
“Sebulan menjelang hari raya idul adha saat ini belum ada tanda-tanda naiknya permintaan hewan kurban, khususnya sapi. Setiap tahun sebulan lagi ke hari H biasanya banyak pembeli datang ke sini. Saya berharapan, animo masyarakat membeli hewan kurban meningkat meski cuaca kaya gini, Amin,” tandasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi drh. Asep Kurnadi mengungkapkan guna mencegah peredaran hewan kurban tidak aman konsumsi. Disnak tentunya akan secara rutin menjelang lebaran idul adha melakukan pemeriksaan hewan kurban disetiap outlet-outlet penjualan hewan kurban di Kabupaten Sukabumi.
“Kurang dari 1 bulan lagi kita akan menyambut hari raya idul adha 1446 Hijriyah, untuk itu kami menghimabu kepada masyarakat pastikan untuk memilih hewan kurban yang baik, diutamakan jantan, tidak cacat, cukup umur, dan juga sehat. Pastikan hewan kurban yang anda beli telah diperiksa oleh petugas setempat, dilengkapi dengan surat keterangan kesehatan hewan/sertifikat veteriner, dan terbebas dari penyakit hewan menular strategis,” himbau drh. Asep Kurnadi.*
Editor : Rudi Samsidi.




















